welcome

Minggu, 01 Juli 2012

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Wardhani, dkk 2007:1.4). Hopkins (1992) dalam Sukidin dkk (2002: 13). PTK disebut dengan "Classroom action research”. Sukidin, dkk (2002: 16), mendefinisikan bahwa PTK sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan perlakuan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan-pelaksanaan pembelajaran di kelas secara lebih profesional.


Mc Niff (1992) dalam Sukidin, dkk (2000 : 37) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan ini harus dimaknai dalam konteks proses pembelajaran, khususnya implementasi program sekolah umumnya. Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan, lalu kemudian mencobakan secara sistematis berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai kegiatan pembelajaran. Menurut Joni, dkk (1988) dalam Sukidin, dkk (2002:63), dapat diketahui ada 5 tahapan PTK yaitu :

1. Pengembangan fokus masalah penelitian
2. Perencanaan tindakan perbaikan
3. Pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi
4. Analisis dan refleksi
5. Perencanaan tindak lanjut

Menurut Lewin yang dikutip Kemmis dan Mc Taggar dalam Wasis, dkk (2002:4) dalam Widodo (2005: 24) bahwa Penelitian Tindakan Kelas memiliki empat tahap dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu Planning (rencana), Action (tindakan), Observation (pengamatan), dan Reflection (refleksi).

(1) Perencanaan Tindakan (Planning)

Sebelum dilaksanakam penelitian, perlu dilakukan berbagai persiapan sehingga semua komponen yang direncanakan dapat dikelola dengan baik. Langkah-langkah persiapan yang perlu ditempuh adalah:

1. Membuat rencana atau skenario pembelajaran yang berisi langkah-langkah yang dilakukan guru dan bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan siswa.
2. Mempersiapkan sarana pendukung kegitan belajar mengajar, seperti gambar-gambar dan alat peraga.
3. Membuat lembar observasi untuk merekam pelaksanaan tindakan. (Wibawa 2003, dalam Widodo, 2005:25).

(2) Pelaksanaan tindakan (Action)

Tahap ini merupakan implementasi atau pelaksanaan dari semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini berlangsung di dalam kelas, merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang sudah dipersiapkan (Wibawa, 2003 dalam Widodo, 2005: 26).

(3) Pengamatan Tindakan

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dau hasil instruksional yang dikumpulkan dengan lembar observasi (Wibawa 2003, dalam Widodo, 2005:26).

(4) Refleksi terhadap tindakan ( Reflection)

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat dilakukan pengamatan . Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis dan disintesis (Wibawa, 2003 dalam Widodo, 2005:26). Dengan suatu refleksi yang tepat akan menjadi dasar yang penting untuk perbaikan perencanaan atau skenario tindakan selanjutnya. Demikian seterusnya sehingga keempat tahapan PTK ini membentuk siklus berkesinambungan

(5) Perencanaan tindak lanjut

Tindakan perbaikan lanjut dilakukan apabila dari hasil analisis dan refleksi ternyata masih belum memuaskan atau belum tuntas pengatasannya maka PTK harus dilanjutkan pada siklus berikutnya, dengan prosedur yang sama. Perencanaan tindak lanjut tidak akan diperlukan apabila masalah yang ingin diteliti telah tercapai atau hasil penelitian tindakan telah memuaskan (Tim Penelitian Proyek PGSM, 1999:46).







Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar